Ada banyak sekali mitos yang beredar di dunia ini sejak zaman pertengahan -- bahkan jauh sebelumnya.
Namun saat zaman berkembang dan berubah, semua kebiasaan lama mulai ditinggalkan. Namun tidak dengan mitos. Meski zaman berubah dan pemikiran berkembang, mitos tetap melekat pada masyarakat.
Kepercayaan akan angka 13 contohnya. Jika kita memperhatikan di sekitar kita, ada banyak sekali peristiwa janggal yang mengusik perhatian. Seperti
tidak ada angka 13 pada lift, tidak ada lantai 13 pada gedung-gedung tinggi, tidak ada kamar hotel dengan nomor 13, bahkan yang paling heboh adalah phobia pada hari Jumat tanggal 13. Phobia ini disebut friggatriskaidekaphobia (phobia pada angka 13 disebut triskaidekaphobia). Bahkan suatu negara besar seperti Amerika Serikat tiap tahunnya dirugikan lebih dari satu milyar dollar karena pada hari Jumat bertanggal 13 ini akan banyak sekali pegawai yang absen, toko-toko yang tutup, perjanjian-perjanjian yang dibatalkan, penundaan penerbangan, bahkan banyak orang yang tidak berani keluar rumah pada hari itu.
Sejak kapan hal ini menjadi begitu fenomenal...? Jika kita melihat pada sejarah, kita mendapati bahwa memang banyak torehan darah pada angka 13 atau hari Jumat bertanggal 13 ini. Seperti yang tertulis di Alkitab, pada malam Perjamuan Terakhir (The Last Supper) --dini hari Jumat--, orang ke-13 yang datang adalah Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus, dan akhirnya dia menyesal dan menggantung diri.
Lalu diikuti dengan kisah para Knights Templar yg menghadapi tragedi pada hari Jumat, 13 October 1307. Saat itu Paus Clement V dan Raja Philip IV (mereka masih berhubungan saudara) terdesak akan kebutuhan ekonomi setelah Perang Salib dan mereka masih memiliki banyak hutang pada Knights Templar. Mereka tidak sanggup membayar, maka dengan licik mereka menangkap Grand Master Knights Templar Jacques de Molay beserta para Templar lainnya yang masih tersisa di Perancis. Mereka ditawan dan disiksa dengan kejam untuk mengakui "kesalahan" mereka. Lalu mereka semua dibakar hidup-hidup di depan masyarakat. Dan orang-orang yang mengetahui kebenaran ini terus mengingat hari tragedi itu dan mengenangnya sebagai Evil in Friday the 13th.
Namun yang masih segar di ingatan adalah saat Apollo 13 milik Amerika yang gagal mendarat di bulan karena tabung oksigennya meledak. Dan ini juga terjadi pada tangga 13 April 1970. Dan ini memicu kembali phobia akan angka dan tanggal 13 tersebut. Dan seandainya memang memicu kesialan mengapa negara ini (Amerika Serikat) membentuk lambang negaranya (USA Seal) dengan lambang-lambang yang sarat angka 13...?
Tengok aja sendiri...
- 13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David.
- 13 garis di perisai atau tameng burung.
- 13 daun zaitun di kaki kanan burung.
- 13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun.
- 13 anak panah.
- 13 bulu di ujung anak panah.
- 13 huruf yang membentuk kalimat "Annuit Coeptis"
- 13 huruf yang membentuk kalimat "Pluribus Unum"
- 13 lapisan batu yang membentuk piramida.
- 13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.
Bukan jika angka pembawa sial...?
Lantas mengapa negara ini bukan menjadi negara yang paling hancur...?
Malah menjadi negara yang adidaya..!
Di Indonesia sendiri kita juga dapat melihat pengaruhnya dengan jelas, meski tidak pasti diketahui sejak kapan mitos ini sampai di Indonesia, sampai saat ini semua bangunan di Indonesia, baik hotel, rumah sakit, maupun bangunan tinggi lainnya tidak memiliki lantai atau kamar bernomor 13. Katanya... "sial..!"
Apakah anda juga salah satu pengidap triskaidekaphobia ini..? Hari gini ga tau triskaidekaphobia..? Tanya Mbah Limbad...ehhh... Google donk..^^

